Bandung, 6 Oktober 2025 — PT Aretha Medika Utama menegaskan komitmennya terhadap penerapan teknik aseptis secara menyeluruh dalam setiap kegiatan laboratorium mikrobiologi. Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya menjaga kualitas hasil penelitian sekaligus memastikan keamanan seluruh personel laboratorium.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diikuti oleh mahasiswa peserta magang riset di Aretha Medika Utama. Melalui program ini, mahasiswa memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan prinsip-prinsip keselamatan kerja laboratorium dan standar biosafety yang berlaku di dunia penelitian profesional.
Teknik aseptis merupakan prosedur dasar yang bertujuan untuk mencegah kontaminasi silang antara sampel, alat, maupun lingkungan kerja. Prinsip utamanya adalah menjaga kondisi tetap steril selama proses penanganan mikroorganisme agar keakuratan hasil eksperimen dan keselamatan kerja tetap terjamin.
Pelaksanaan teknik aseptis di Aretha mencakup berbagai tahapan, mulai dari sterilisasi dan desinfeksi alat serta area kerja, penerapan flaming dan inokulasi untuk membunuh mikroba, hingga penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti jas laboratorium, sarung tangan, masker, pelindung rambut, dan sepatu tertutup. Setiap personel diwajibkan mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja serta menghindari aktivitas non-laboratorium di area kerja.
Seluruh proses inokulasi dan penanganan kultur mikroba dilakukan di bawah Biosafety Cabinet (BSC) atau Laminar Air Flow (LAF) untuk menjaga area tetap steril. BSC di laboratorium Aretha dilengkapi dengan filter HEPA yang mampu menyaring partikel mikroba hingga ukuran 0,3 mikron serta sistem aliran udara laminar yang mencegah turbulensi. Sebelum digunakan, BSC disterilisasi dengan sinar UV dan dibersihkan menggunakan etanol 70%, sementara setelah kegiatan selesai, area kembali didesinfeksi dan limbah biologi dimusnahkan melalui proses autoklaf sebelum dibuang ke wadah biohazard.
Menurut Anindita Putri Disya, S.Si, salah satu staf peneliti Aretha Medika Utama, penerapan teknik aseptis merupakan fondasi utama dari seluruh kegiatan penelitian mikrobiologi.
“Setiap prosedur di laboratorium harus dilakukan dengan disiplin tinggi. Penerapan teknik aseptis bukan hanya untuk menjaga hasil penelitian agar akurat, tetapi juga untuk melindungi personel dari potensi paparan mikroorganisme,” ujar Anindita.
Selain menjaga kebersihan dan keamanan, Aretha juga menerapkan standar ketat dalam kegiatan kultur mikroba, baik untuk tujuan identifikasi, penelitian, maupun produksi. Beragam jenis media digunakan sesuai kebutuhan, seperti Nutrient Agar (NA), MacConkey, Mannitol Salt Agar (MSA), Blood Agar, hingga EMB. Kondisi kultur diatur berdasarkan kebutuhan pertumbuhan mikroba — termasuk suhu dan kadar oksigen — agar hasil penelitian representatif dan valid.
Melalui penerapan teknik aseptis yang konsisten dan sesuai standar biosafety, Aretha Medika Utama terus memperkuat posisinya sebagai lembaga riset yang profesional dan terpercaya di bidang bioteknologi dan kesehatan. Komitmen terhadap kebersihan, keselamatan, dan ketelitian ilmiah menjadi dasar keberhasilan setiap aktivitas riset di laboratorium ini, sekaligus memberikan pembelajaran berharga bagi mahasiswa peserta MBKM yang tengah menempuh pengalaman riset di Aretha. (epsh)
Aretha Medika Utama Biomolecular and Biomedical Research Center


